1 Februari 2013
Pangeran Mungil
matahari membisu
menyembunyikan cahayanya
langit menangis
menjeritkan suara gemuruhnya
burung-burung resah
resah mendengar jeritan sang langit
aku terduduk
diam dalam kehampaan
diantara rintikan hujan yang turun
perasaan ini muncul lagi
perasaan rindu
rindu akan kehadiran pangeran mungilku
pangeran mungil yang seharusnya ada didekatku
pangeran mungil
matahari hatiku
sedang apa kau disana?
dimana dirimu berada?
rindukah kau padaku?
aku merindukanmu, pangeran mungil
sangat merindukanmu
pangeran mungil
masih tersisakah waktu untuk kita berdua?
waktu untuk kita bersama lagi
seperti dulu
walaupun hanya sesaat saja
pangeran mungil
masih ingatkah kau padaku?
masih ingatkah kau tentang kisah kita
kisah dimana kita saling menyayangi
saling bersatu
saling melengkapi
saling berbagi
pangeran mungil
bahgiakah dirimu disana?
bahagiakah kau dengan pemilik hatimu yang baru?
aku harap kamu bahagia
walaupun hatiku teriris melihatnya
pangeran mungil
aku menantimu
menantikan kehadiranmu
untuk ada disini bersamaku
pangeran mungil
harus berapa kata lagi yang aku ungkapkan?
harus berapa puisi lagi yang aku buat untukmu?
agar kamu yakin
kalau aku tulus menyayangimu
pangeran mungil
raihlah tanganku
tataplah mataku
dengarkanlah detak jantungku
dengarkanlah setiap hembus nafasku
dengarkanlah hatiku berkata:
aku menyayangimu
selama darahku masih mengalir
selama jantungku masih berdetak
aku menyayangimu
disetiap hembusan nafasku
disetiap tatapan mataku
aku menyayangimu
setulus hatiku
hanya untukmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar